Dipostingan sebelumnya kita tau kalau:
“Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada hatinya, memudahkan urusannya dan dunia (yang hina ini) akan datang kepadanya (dengan sendirinya), dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan memberikan (rasa) fakir kepadanya, mempersulit urusannya dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang sudah ditetapkan baginya. “ (HR Attirmidzi)
Kemaren pas hari Jum'at mentoring sama teh vera, ngebahas tentang hikmah dibalik sakit. Ternyata sakit itu bukan musibah loh. Ini nih hikmah dibalik sakit:
- Sakit akan menghapuskan dosa
- Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka
- Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya
(dengan satu kunci : kesabaran :) )
Oia Kemaren kata teh Vera kalau kita sakit dan tidak mampu melakukan amalan2 harian yg selalu kita lakukan, jangan takut. kenapa? karna malaikat senantiasa mencatatnya ketika kita sakit, dengan catatan : amalan2 itu memang selalu kita lakukan setiap harinya dan kita dalam keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan amalan-amalan tersebut :)
Sahabat, seringkah kita melakukan evaluasi harian atau evaluasi pekanan, atau evaluasi bulanan atau mungkin evaluasi tahunan??? atau tidak pernah sama sekali? Padahal rasul pernah menyatakan
“Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu di hari akhir kelak.”
Mungkin kita lebih menganggapnya hal yang sepele, namun dibalik itu semua banyak hikmah yang bisa kita gali dan peroleh. Apakah pada hari itu lebih banyak melakukan salah atau amal, tentu kitalah yang bisa menilainya. Kalau kita banyak berbuat amal, maka bersyukurlah dan beristiqomahlah untuk senantiasa menjaga dan meningkatkannya. Namun kalau kita banyak berbuat salah, maka beristighfarlah dan mohonkan ampunan dariNya, berusahalah sekuat tenaga untuk meninggalkan hal itu.
Sahabat…pernahkah kita berfikir, apa yang paling banyak kita lakukan selama ini? Pernahkah terfikir seberapa besar amalan-amalan kita, ataukah pernah terfikir seberapa besar dosa-dosa kita selama ini? Apakah ketika kita merasa terlalu banyak dosa yang telah kita lakukan hati kita tidak merasakan apa-apa?
Sahabat…kalaulah memang itu benar maka berhati-hatilah, bisa jadi hati kita sedang sakit atau mungkin hati kita sudah mati…Naudzubillahimindzalik…apa guna lagi hidup ini kala hati kita sudah mati, hidup seperti mayat berjalan. Fisik memang sehat, segar bugar, dengan bentuk yang sempurna, cantik untuk wanita dan ganteng untuk laki-laki namu jauh dalam di dalamnya ternyata hatinya telah lama mati akibat sakit yang tak pernah di obati…subhanallah.
Sahabat, marilah kita koreksi kembali diri kita. Perbanyaklah muhasabbah, perbanyaklah ingat Allah. Jangan hanya mengingatNya hanya kala kita ditimpa masalah dan ditimpa sakit saja, namun kala kelapangan dan kala nikmat tetaplah senantiasa mengingatNya untuk senantiasa bersyukur padaNya. Karena dengan hal itulah bisa menjadi rem yang efektif untuk diri kita agar tidak jatuh kedalam jurang riya, takkabur.
Sekali lagi, marilah kita koreksi hati kita, sudah banyak bersyukur atau bersungut??? Sudah banyak berdzikir atau berfikirkan si doi??? Lebih banyak mengingat namaNya atau namanya???
Disitulah gunanya muhasabbah, jangan hanya ingat dia sebelum tidur tapi kita lupa kepada Dia. kita lebih banyak menyebut namanya ketimbang namaNya, padahal Dialah yang menggenggam hati setiap kita, padahal Dialah yang menggerakkan hati setiap kita.
Mari kita hisab diri kita sebelum kita di hisab olehNya di yaumil akhir kelak, dihadapan pengadilan yang maha adil, yang seluruh anggota badan menjadi saksi, ketika mulut dikunci sehingga tidak ada lagi kebohongan…Wallahu’alam
picture from: http://trimaskentir.blogspot.com/2010/09/7-manusia-yang-mendapat-perlindungan.html
sumber: http://rismaka.wordpress.com/2009/03/16/hikmah-di-balik-sakit/ , http://asepsaepulbahri.wordpress.com/2010/04/01/muhasabah/
0 comments:
Post a Comment