0

RKCKproject

kemarin jam 8 pagi saya liat berita di MetroTV katanya kerugian ekonomi di Jakarta akibat banjir itu mencapai 2-2.4 milyar PER JAM!
dan setelah aku tanya sama akang google, katanya bukan 2-2.4 tapi 1.4 MILYAR PER JAM.
apapun itu yang namanya udah milyaran mah kan ngga sedikit, kalau beli cilok aja meren udah penuh di gymnasium (oke ini asumsi yang ngasal), dan PER JAM LOH!

BERHENTI BUANG SAMPAH SEMBARANGAN MEMANG TIDAK AKAN MENGHAPUSKAN BENCANA BANJIR TAHUNAN INI, TAPI 'KAN KALAU KAMU MASIH BUANG SEMBARANGAN JUGA NGGAK AKAN MENGHAPUSKAN BENCANA BANJIR TAHUNAN INI, MALAH MASALAH BANJIR INI MAKIN RUNYAM. 1,4 MILYAR PER JAM TEMEN-TEMEN! (KAPSLOCKNYA ILANG NIH. TOLONG HEHEHE)
(KATUSHA LEVANTI, PENDIDIKAN EKONOMI 2012)
RASA KARSA CIPTA KARYA PROJECT
0

RKCKproject

RKCKproject INTRO
RKCK (Rasa-Karsa-Cipta-Karya) saya adalah tentang "Peduli Lingkungan" yang bakal saya mulai dari hal yang paling kecil sekali, yaitu "STOP BUANG SAMPAH SEMBARANGAN"
Kok kesannya ecek-ecek (remeh) banget ya? Toh pada kehidupan nyata masih banyak yang buang sampah sembarang dan aku liat sih mereka asik-asik aja tuh buang sampah sembarangan (yang ini jangan ditiru ya hehe). Okay, untuk menyadarkan kalian kamu-yang-masih-buang-sampah-sembarangan maka liat api yang ada di depan Anda dan Anda akan memasuki alam bawah sadar Anda dalam hitungan yang ketiga saya akan sedikit bercuap-cuap tentang hal-hal menarik yang sangat disayangkan jika Anda melewatkannya.

BANDUNG BERSIH HIJAU DAN BERBUNGA?
Dimana? Emang bener Bandung teh Bersih Hijau dan Berbunga?
Iya sih, emang banyak yang ijo-ijo mah, angkot misalnya tapi emang bersih? Mmmm ciyus? Terus angkotnya berbunga ngga? Okay ini garing, pelis jangan di close :'(
Mengulang lagi dari INTRO kalau 'pada kehidupan nyata masih banyak yang buang sampah sembarang dan aku liat sih mereka asik-asik aja tuh buang sampah sembarangan (yang ini jangan ditiru ya hehe)' maka Slogan BANDUNG BERSIH HIJAU DAN BERBUNGA mungkin selamanya hanya akan JADI SLOGAN. Let's think about it.

BANDUNG BANJIR? CIYUS? OW-EM-JI!
Bandung macet? Gara-gara apa? BANJIR?? Makanya JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN!
 Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ribut, eh di Bandung juga ternyata banyak banjir loh tapi emang nggak ribut-ribut sih, malah orang-yang-buang-sampah-sembarangan juga masih banyak (yang ini jangan ditiru ya hehe).
Bandung ini 'kan dataran tinggi, kenapa bisa banjir? Nah, itu tau! Kata Pak Aher, ini tuh karena saluran air kurang baik.
Kok bisa saluran airnya kurang baik? Nah! Emang kamu-yang-suka-buang-sampah-sembarangan masih nggak ngerti juga? Hmmm. Jadi gini temanku yang baik, agak ganteng dan sedikit cantik, ketika kamu buang sampah sembarangan kemudian hujan kemudian sampah kamu terbawa air hujan kemudian sampah-yang-kamu-buang-sembarangan kemana? Nyumbat saluran air kakaaaaak. Pinteeer. Let's think about it.

SAMPAH PLASTIK
Fakta di lapangan (ciyee udah mulai serius nih) sampah-sampah yang menyumbat saluran air itu didominasi oleh sampah plastik. Valid nggak nih informasinya? Ciyus kakak, kemarin aku liat sendiri di jalan. Nanti deh aku potoin ya kalau sempet, spesial buat kakak :3
FYI, berdasarkan data statistik, hanya dalam satu hari, Kota Bandung menghasilkan 150 ton sampah plastik, dan seperti yang sudah kamu tahu kalau plastik itu 'kan susah diuraikannya. Terus sudah bisa terbayang ada berapa ton sampah plastik itu yang 'nganggur'?

FAKTA 'MENARIK' TENTANG SAMPAH PLASTIK
Berikut adalah fakta 'menarik' tentang sampah plastik yang saya kutip dari website gomuda dengan judul 'Kemanakah Sampah Plastik Berakhir?'
  • Perlu waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi dan terurai dengan sempurna. Ini merupakan waktu yang sangat lama. 
  • Pada saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
  • Lebih dari 300 juta ton plastik diproduksi diseluruh dunia yang terus akan mengalami peningkatan sekitar 5 % setiap tahunnya. Hampir 1 triliun kantong plastik diproduksi tiap tahunnya, dan jika semua kantong plastik tersebut dibentangkan akan mampu membungkus benda 10 kali lipat dari besar bumi.
  • Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa yang berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya dapat memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
  • Sampah plastik juga menimbulkan banjir yang menyumbat saluran-saluran air. Bahkan yang terburuk dapat merusak turbin dari waduk.
  • Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi.
  • Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
  • Akibat dari semua itu adalah efek rumah kaca atau pemanasan global yang semakin terpuruk.


LALU AKU HARUS GIMANA?
Yang pertama, jangan bilang WOW apalagi sambil KOPROL -_-
Kita kutip dulu jalan keluar yang biasanya kita pakai untuk membasmi sampah plastik ini, dan saya kutip lagi dari website gomuda dengan judul yang sama yaitu 'Kemanakah Sampah Plastik Berakhir?'
Selama ini, yang kita ketahui ada beberapa hal yang dilakukan dan jadi pembuangan sampah plastik, diantaranya:

  1. Dikubur di tanah, namun tetap saja tidak efektif karena perlu ribuan tahun hingga terurai dan otomatis juga mencemari tanah.
  2. Dibuang di TPA bersama tumpukan sampah lainnya, hal ini dapat menghasilkan racun dan gas emisi yang memacu pemanasan global.
  3. Dibakar, adalah kebiasaan penduduk kita, mungkin juga penduduk dinegara lainnya. Namun masih tidak efektif karena pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan gas beracun yang berbahaya saat dihirup.
  4. Dibuang di laut. Hal ini juga tidak efektif, bahkan dapat menimbulkan dampak besar meskipun terdapat peraturan pembuangan plastik di laut seperti yang yang ada dalam peraturan mengenai pembuangan sampah di laut dari kapal berikut: Konvensi Internasional tentang pencegahan pencemaran dari kapal 1973 yang diperbaharui oleh Protokol of 1978 POLLUTION BY GARBAGE ANNEX V melarang pembuangan sampah plastik ke laut termasuk kantong sampah yang terbuat dari plastik, tali sintetis , dan jaring sintetis. Sampah makanan dan sampah lainnya tidak bleh dibuang di laut dalam jarak hingga 12 mil dari daratan, kecuali jika telah digiling dan dapat menembus saringan dengan bukaan tidak lebih dari 25 mm. Dalam jarak 3 mil dari darat, sampah, walaupun telah digiling dilarang dibuang ke laut. Baca aturan selengkapnya di link berikut: gotoseajobs.com
Jalan keluar yang akan saya tawarkan yaitu MLM "STOP BUANG SAMPAH SEMBARANGAN, KALAU BISA SURUH HIBERNASI AJA ITU PLASTIKNYA"

FENOMENA PLASTIK/KRESEK DAUR ULANG
Sadar nggak sih dengan adanya kresek daur ulang, masalah yang sebenarnya malah makin runyam? Masalah apa? Itu masalah kita yang sebenernya: BANYAK SAMPAH PLASTIK/KRESEK YANG NYUMBAT SALURAN AIR. Dan dengan adanya plastik/kresek daur ulang ini, orang-orang makin mudah memakai kantong plastik dan semakin mudah pulang untuk membuang-sampah-plastik-ini-secara-sembarangan. Let's think about it.

THE GREAT PACIFIC GARBAGE PATCH
Nah, kalau kamu buang sampah sembarangan dan ternyata daerah kamu nggak banjir, hati-hati!
Kenapa? Karena sampah yang kamu buang sembarangan itu bisa jadi terbawa aliran air dan akhirnya bermuara di Samudra Pasifik Utara (North Pacific Gyre). Coba bayangkan, semua sampah dari berbagai penjuru dunia pada ngumpul di tempat itu! Apa jadinya? Let's think about it.
Saking banyaknya sampah disana, orang-orang bilangnya 'The Great Pacific Garbage Patch'
Great Pacific Garbage Patch (sumber disini)
Itu sampah ternyata udah GO Intersional ya -_- (sumber: mother nature network)
sample air disana -_- (sumber: disini)
The Plastic Fish Tower - An Floating Recycling Center (ini masih rancangan atau udah ada sih? sumber: TimePass)
is this yours? (Sumber: Ecopono)


KEHIDUPAN BINATANG LAUT
singa laut terjerat sampah plastik (VIVAnews)
sumber disini
Sumber disini
Plastic debris found in the stomach of a triggerfish (nationalgeographic)
komik pendek (Sumber: disini)


BUKAN SAATNYA HANYA BERPIKIR
Dari tadi saya cuma nyuruh 'Let's Think About It' mulu. Actionnya kapan?
Mulai sekarang STOP BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Kalau emang nggak butuh banget, sebaiknya jangan pakai plastik. Kalau belanja ke pasar, sebaiknya bawa kantong sendiri ya!
Jika kamu tidak bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, setidaknya jangan membawa keadaan ke arah yang lebih buruk.

MASIH MAU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN?
Hmmm. Kalian ini ya. Kalian tau nggak, ketika kalian buang sampah sembarangan itu kecantikan dan kegantengan kalian berkuran 99,99%.
HATI-HATI! Kecantikan kamu berkurang 99,99% KETIKA KAMU MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN!

HATI-HATI! Kegantengan kamu berkurang 99,99% KETIKA KAMU MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN!
Kok bisa? Asumsinya gini (ciee pake asumsi segala ini teh), orang cerdas itu gampang banget kelihatan ganteng atau cantik, dan orang cerdas itu ya nggak buang sampah sembarangan. Jadi mau tetep ganteng sama cantik atau nggak nih? STOP BUANG SAMPAH SEMBARANGAN, ya!

Mau jodoh yang nggak sembarangan, TAPI masih BUANG SAMPAH SEMBARANGAN? ciyuuuus? :p
Akhirul kalam, sekian dari saya, semoga bermanfaat dan bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
(Katusha Levanti - Pendidikan Ekonomi UPI 2012)

Sumber yang membuat saya sadar: (bisa di klik untuk liat beritanya, siapa tahu jadi ikutan sadar hehe)
Berita terkini tentang bajir di Bandung:

0

IPA atau IPS?



Tadi pagi nggak sengaja terlibat pembicaraan yang cukup menarik. Dan udah lama berputar putar di otak ini, pengen aku posting di blog. Hehe

IPA ATAU IPS?
Ya, pertanyaan itu yang sering mereka lontarkan kepada saya. Hanya karna saya lebih dalam berhitung dan lemah dalam hafalan.
Saya anak ipa yang sekarang kuliah di prodi pendidikan ekonomi. Bisa dibilang he’s my savior. Kenapa pilih pendidikan ekonomi? Jujur, karna alasan saya milih prodi pendidikan ekonomi karna saya pengen kuliah. Bukan berarti saya PEDE bisa masuk pendidikan ekonomi, saya juga belajar IPS kok sebelum SNMPTN, artinya saya NGGAK PEDE kan? Oh iya, alasan saya yang sebener-benernya milih prodi ekonomi, karna biaya semesterannya lebih murah daripada IPA. Even 300ribu tapi itu sangat berarti untuk saya, karna saya tidak ingin terlalu menjadi beban untuk orangtua saya, apalagi bapak bentar lagi pensi…

Kamu sadar gak kalau kamu ngambil jatah anak IPS?
Ya, saya sadar. Dan kesadaran saya itu berimplikasi ketika menjawab pertanyaan pertama diatas. Malu. Menyedihkan. Tapi saya sadar bahwa ke-nggak-enak-an saya ini nggak boleh terus berlarut gitu aja, toh nasi udah jadi bubur. Tugas saya 5 tahun kedepan harus benar-benar saya wujudkan, mengabdi pada masyarakat. Masyarakat pasti ingin tau perubahan apa sih yang akan kita berikan. Perubahan dari orang-orang terpilih, satu diantara berjuta-juta masyarakat Indonesia. Hey! It’s a GOOD ACHIEVMENT, dude!
Soal jatah-jatahan, aku rasa itu paradigma lama. FYI, ada anak-anak IPS yang berhasil masuk kedokteran loh! Fakultas yang menjadi impian anak-anak IPA. Ada yang diambil, dan yang sangat saya sayangkan, ada yang nggak di ambil. Alasannya hanya ingin membuktikan bahwa anak IPS juga bisa di terima di kedokteran, dan setelah diterima dia buang gitu aja. Aku rasa itu bukan pilihan yang bijak, kecuali kalau alasannya karna biaya di kedokteran itu mahal aku masih bisa nerima, nah ini… Walau mungkin itu bisa membuka mata masyarakat kalau anak IPS itu nggak di bawah IPA, tapi harusnya nggak kayak gitu juga caranya ya menurut saya.

MIRIS
Miris banget, sering banget denger kayak gini:
“maklumlah dia bandel, kan anak IPS“
“jelaslah dia ngitungnya cepet, kan anak IPA“
“maklumlah dia banyak omong, kan anak IPS“
Terus? Aku cuma mau bilang, sekali lagi, kalau itu PARADIGMA LAMA, dan TAK BERDASAR.
Apa anak IPA lebih pinter daripada anak IPS? ITU PARADIGMA LAMA
Apa anak IPA lebih ‘nurut’ daripada anak IPS? ITU PARADIGMA LAMA
Apa anak IPA lebih SEGALA-GALANYA daripada anak IPS? ITU PARADIGMA LAMA

Sebentar lagi UTS, dan saya merasa terganggu dengan anggapan bahwa anak IPA itu ‘pelit’. Kamu tau kan maksud ‘pelit’ itu apa?
Kalau aku bilang nyontek itu nggak baik pasti udah BASI.
Yang mau aku sampein, ini tuh nggak ada hubungannya sama IPA atau IPS.
Ini tuh bukan ‘pelit’, tapi tanggungjawab.
Ini tuh bukan nggak setia kawan, tapi lebih dari itu.
Setia kawan itu ngasih tau yang bener sampe temen kita bisa, terus pas ujian sukses. Kalau ngasih tau pas ujian terus abis ujian temennya tetep-tetep aja ngga bisa, itu mah bukan setia kawan, tapi menjerumuskan.
Mau ngutip lagi kata-kata alfa yang sedikit aku edit hehe,

Bukan hasil UTS yang ‘bernilai’ dimata manusia yang aku harap.
Aku sadar dibanding anak-anak yang ada di kelas, aku mungkin masuk ke golongan yang kurang, kurang pengetahuan maksudnya hehe. Tapi aku nggak mau itu jadi alasan untuk ngerubah prinsip aku. BUAT APA HASIL BAGUS TAPI NGGAK BAROKAH? DARIPADA DAPET NILAI B TAPI NYONTEK, MENDING DAPET NILAI A TAPI JUJUR. HEHEHE

1 Kesulitan : 2 Kemudahan. Itu janji Allah. KENAPA MUSTI GALAU?
2

pulang kuliah dapet sesuatu, alhamdulillah ya!


Hari ini aku sama syifa janjian ketemu di gik jam 11 untuk misi rahasia kekeke. Sebelum ke intinya, aku mau certa dulu tentang beberapa hal.

JANJIAN SAMA SYIFA
Untuk janjian sama syifa yang satu kampus aja ternyata syusyah beddd haha. Soalnya kita beda fakultas dan jadwal kita sering mepet. Asalnya mau janjian kemaren jam 12, aku bisa soalnya aku keluar jam setengah sebelasan, eh ternyata syifa bisanya jam 1, dan aku jam 1 ada kuliah jadi aja ngga jadi (aduh bahasanya kkkk)
Jadi tadi janjian lagi jam 11 di gik, dan saya ga tau dimana gik itu sodara-sodara hahaha (agak kampring emang), tapi da temen temen aku juga ga ada yang tau gik teh dimana jadi gatau ini teh kita yang kampring ato gik yang ngga terkenal *eh.
 Kirain aku gik teh gymnasium, da ai gymnasium2 aja mah tau atuh aku juga kkk. Yaudah tadi teh ke gymnasium, da kata syifa the deket gymnasium, tapi ngga nemuin gik (gatau kelewat hahaha). Terus mau nyari kesana2 takut da banyak yang botak2 sangar2, anak FPOK ato FPTK kali ya? Jadi aja aku tunggu di depan gedung FPMIFA-C. Terus beberapa menit lagi teh ketemu aja sama syifa. Terus cerita-cerita gitu tentang kuliah, moka, SMA dan lain lain.
Tau ga, fa aku sama syifa sama2 pake baju pink looooooh! Coba ada kamu, dapet piring da! *aduh garing hahaha

SAMPAI DENGAN SELAMAT :O
Alfaaaaaaa, cipink, makasih yaa. Suka banget sama kenang-kenangannya. Tau aja aku lagi seneng baca buku hehehe. Fa, sekarang aku lagi baca buku Salim A. Fillah loh yang Jalan Cinta Para Pejuang, yang waktu itu pengen pinjem ke alfa tapi banyak yang pengen pinjem juga, ternyata teteh aku punya bukunya haha. Kayaknya bakal nyambung sama buku yang kamu kasih. Jazakillah :O
Semoga baca yang positif2 jadi makin positif aamiiin!
Jadinya ngambil pendidikan fisika ya? Selamat ya! Semoga minimal bisa seperfect bu ati, lebih Alhamdulillah! Aamiiin.
Selamat selamat selamat! Nanti mau baca buku MAF1453 ah, siapa tau bisa ngerasain ada di turki hahaha.
Kalo pulang harus ketemu ya! Tingginya nggak boleh nambah pokoknya ga boleh! Haha
Selamat berjuang di negeri orang, alfa.
pulang kuliah dapet sesuatu, alhamdulillah ya! :O
2

Tak Selamanya Diam Itu Emas


Hallo!
Ada yang bilang diam itu emas, silence is gold. Sebetulnya bener gak sih statement itu?
Sebelum nemu jawabannya aku beberin dulu semua hasil pengamatan aku (ciee).

Waktu SMP aku bukanlah orang yang diam, atau hanya ‘berteman’ dengan buku, atau hanya mendengar mereka bercerita dan atau tertawa ketika mereka melucu. Bukan seperti itu.
Bisa di bilang aku itu cukup aktif, yah talkactive mungkin lebih tepatnya. Aku suka melucu, mungkin hampir tiap hari, dan mereka selalu tertawa bahkan ada yang bilang sakit perut saking lucunya, entahlah apa aku harus bangga atau menyesal yang jelas aku senang jika mereka juga senang. Naif memang, sok suci. Tapi memang rasa senangnya beda ketika oranglain tertawa karna kita.
Sampai pada suatu hari, waktu itu aku masih kelas 2 dan saat itu sedang latihan mm boleh disebut organisasinya? jangan deh, bisi malah jadi pencemaran nama baik. Kita sebut aja itu forum. Di forum itu, kebetulan lagi santai dan pelatihnya mengusulkan untuk main games. Gamesnya sederhana, hanya butuh selembar kertas dan sebatang pensil atau pulpen. Kertas itu dibagi menjadi dua bagian, yang bagian kiri ditulis + (plus), dan yang bagian kanan ditulis – (minus). Kalian mengerti maksudnya apa?
Oke aku jelasin, jadi bagian kiri itu untuk kelebihan si pemilik kertas itu (oiya kertasnya dikasih nama dulu), bagian kanan untuk kekurangan si pemilik kertas itu, kertasnya di puterin dan si penilai nggak usah nulis namanya dia, jadi biar nggak ada yang kesinggung.
Saatnya menilai. Setiap kertas yang aku dapet aku berusaha untuk nulis bagian kiri (plus) sebanyak mungkin dan sekecil apa pun kebaikan dia, dan bagian kanan aku berusaha untuk nulis sedikit mungkin dan kalo bisa sih enggak. Mungkin kalian bakal nyangka aku sok suci, caper, etc. Bukan. Aku cuma berharap, “semoga aja orang yang dapet kertas itu berfikiran yang sama kayak aku.”
Setelah aku dapet kertasnya aku liat bagian kiri lebih dulu, kebanyakan cuma ngisi 1 kata “baik”, mm okay banyak makna dibalik baik itu, mungkin karna judulnya kebaikan ya dia tulis baik, mungkin kalo namanya kecukupan mereka bakal nulis ‘cukup’ kali ya hehehe. Ada beberapa komentar yang bikin aku ketawa “suka nganterin ke wc” hahaha, makasih ya aku tersentuh sekali, beneran ini mah ga bohong, ternyata kebaikan sekecil itu pun kamu masih inget, walau aku nggak tau siapa orangnya. Aku juga lupa sih siapa aja yang pernah aku anter ke wc, soalnya kasian juga… aku ceritanya gini aja ya, bingung jelasinnya:
A : anter ke wc yu!
B : enggak ah.
A : anterin yu ke wc!
C : enggak ah.
A : aterin ke wc yu!
aku : ayo..
Mungkin lebih tepatnya aku itu>> yaudahlah daripada nggak ada lagi, biarinlah si ucha juga.
Tapi dulu aku nggak mikir gitu kok, tenang aja. Ini juga bukan untuk ngejelekin kamu, cuma untuk aku intropeksi aja.
Back to da topic, waktu aku liat minusnya ato kekurangannya ato keburukannya Alhamdulillah nggak ada yang nulis “kurang” ataupun “buruk” jadi aku simpulin kalau mereka nggak nulis sesuai judulnya hehe. Yang aku liat mereka pada nulis “nyebelin”, entah karena mereka kompak atau memang aku yang benar-benar nyebelin hehe, tapi semuanya rata-rata nulis itu sih. Aku juga bingung, nyebelin itu kan maknanya luas banget ya, apa mungkin bercandaan aku yang bikin kalian ketawa2 dan sakit perut itu nyebelin? kalau karna itu, aku nggak akan bercanda lagi. apa karna hal lain? kalau kalian bilang lebih spesifik mungkin aku akan merubahnya. Susah juga untuk menjadi lebih baik ketika kita nggak tau sebenernya apa yang dia gak suka, karna saat itu aku merasa fine (oke ini gak boleh di tiru ya!). Entah karena masih labil, aku malah mikir semua sifat dan sikap aku itu nyebelin dan mereka nggak mau lagi berhubungan (cieelah bahasanya – atuh da nggak tau apa namanya (_ _)) sama aku lagi. Saat itu aku mulai narik diri. Sebenernya bukan cuma aku aja, ada 2 temen aku juga yang ngerasa nggak enak dan mereka benar-benar menarik diri. Maksudnya, kalau aku masih suka latihan sama kumpul walau nggak sering2, karna aku tau kalau aku nggak latihan atau kumpul pasti mereka yang kena hukumannya, ya kita memang diharuskan untuk selalu kompak, dan nggak ada larangan untuk nggak harmonis (aduh ini bahasanya hahaha).
Dan aku mutusin untuk nggak aktif lagi, maksudnya nggak talkactive lagi. Tapi ternyata nggak bisa, karna oranglain udah menganggap saya seperti itu. Yasudahlah, aku pikir : nanti aja deh pas SMA aku jadi pendiemnya.

Pas SMA aku sukses jadi pendiemnya, terbukti dengan nggak banyak orang yang kenal sama aku. Ya, memang kenyataannya seperti itu. Ketika kita lebih memilih diam, maka apa yang mereka ingat? Kenal si ucha ngga? Itu yang suka diem. Ah kan banyak atuh yang diem mah, kasarnya mah tukang sasapu oge cicing hehehe. Enggak kok nggak ada yang bilang gitu sama saya, itu imajinasi saya aja. Hehehe
Di kelas aku lebih suka ngedengerin oranglain ngomong daripada ngomong, dan tertawa ketika mereka melucu. Ketika tidak ada yang perlu di perhatikan, maksudnya ketika mereka lebih ingin ngobrol dengan temannya dan bukan dengan saya, maka bukulah satu-satunya teman saya.
Ketika mereka berbicara, aku sering tidak berkomentar, hanya tersenyum dan mengangguk. Alasannya karena aku tidak ingin salah berbicara dan membuat mereka benci pada saya. Tapi apa respon mereka?
waktu mereka cerita dan aku cuma senyum:“Kenapa sih senyum aja?”
waktu mereka cerita dan aku cuma bilang sabar sambil pukpuk: “Bukannya ngasih solusi!” Jedaaaar! Dan aku cuma diem, nggak tau harus ngapain. Tapi emang aku nggak bisa ngasih solusi. Hmm maaf yaaa. Aku nyesel jadi orang yang nggak bisa ngasih solusi dan nggak tau apa-apa.
Dan waktu itu ketika ada salah satu teman yang ngomentarin teman yang lain, mungkin keceplosan juga, “si itu tuh ansos banget sih”. fyi, ansos=anti sosial. Emang bukan ke saya, tapi saya merasa kalau saya juga ansos. Sebenernya nggak niat jadi orang ansos, tapi emang aku belum nemuin cara yang tepat, baik, dan ngebuat aku nyaman untuk sosialisasi. Untuk temen sebangku dan beberapa temen lain yang emang lebih bisa nerima aku sih aku bisa-bisa aja ngebebasin diri aku untuk sosialisasi. Tapi untuk beberapa orang yang sekiranya emang aku nggak deket dan aku rasa kita beda prinsip sih biasanya aku cuma bisa jadi pendengar yang baik. Bukan pilih-pilih temen, aku bisa aja temenan sama siapa aja, aku cuma nggak mau kejadian waktu SMP keulang lagi, yang aku kira mereka nyaman sama aku tapi ternyata nggak. Kalau bilang aku ngebatesin diri aku, iya bener, jawaban yang tepat! (punchline gibhas @ stand up comedy). Karna aku nggak mau terlalu gede rasa dengan nganggep kalian nyaman sama aku ternyata nggak. Mungkin orang-orang yang deket sama aku juga punya unek-unek sama aku dan nggak berani bilang, aku cuma mau bilang makasih karna kalian menerima aku yang nyebelin ini, dan maaf kalau aku belum bisa merubah pandangan kalian sampai saat terakhir kita ketemu.

Bukan aku tidak mau merubah semua ini. Aku jadi semakin yakin:
Nggak selamanya diam itu emas, dan nggak selamanya talkactive itu berlian (ngarang sendiri ini mah). Yang berlebihan itu memang tidak baik.
Yang bakal aku inget: selama apa yang kamu bicarakan itu benar dan menguntungkan bagi oranglain, maka bicaralah.
Untuk masa-masa kuliah, aku nggak akan mengulangi kesalahan waktu SMP untuk jadi orang yang talkactive dan nggak akan jadi orang yang pendiem kayak waktu SMA. Tapi aku akan berusaha untuk lebih baik dengan memadukan keduanya. Akan jadi masalah ketika jalan keluar ini tidak berhasil, terus nanti pas kerja mau kayak gimanaaaaa? hehehe
Ya intinya sih, setiap orang pasti ada yang oranglain suka dan oranglain nggak suka. Sekiranya itu memang merugikan mereka, maka lebih baik kita rubah, dan bukan berarti menjadi oranglain. Tapi menjadi diri kamu yang kamu inginkan, yaitu menjadi pribadi yang lebih baik (setiap orang pasti ingin lebih baik ‘kan?).

Terkadang kejujuran lebih menyakitkan daripada kebohongan, dan untuk jujur mengenai keburukan seseorang itu berat sekali karna takut melukai hatinya. Maka dari itu bersyukurlah karna mereka telah jujur pada kamu, dengan begitu kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik.
Oh iya, aku punya pesen untuk kalian yang punya unek-unek tentang kekurangan oranglain. Lebih baik nggak usah kalian sampaikan, biar oranglain saja yang menyampaikan. Karna nggak semua orang bisa menerima kritikan tentang sifat dan sikap mereka. Doakan saja agar dia bisa bersama dengan orang-orang yang lebih baik, agar dia dapat meneladaninya. Jujur, banyak banget kekurangan saya yang nggak mereka bilang, dan itu saya sadar dari baca buku.

Mungkin untuk minta maaf karna sifat2 dan sikap2 saya yang banyaaaak banget nyakitin orang itu bakal butuh bertahun-tahun dan belum tentu mereka memaafkan. Aku pernah baca, minta maaf yang baik itu ditunjukkan dengan perbuatan, minta maaflah pada Allah dan mohonkan kebaikan pada orang-orang yang pernah engkau dzalimi, semoga kebaikan selalu menyertainya. Aamiin.

Note: aku bukan orang yang suci atau sok suci, tapi aku sedang berusaha untuk menjadi lebih baik dari aku sebelumnya. dan maafkan aku bila esok hari aku masih mengulanginya, bukan karna tidak ingin merubahnya, tapi mungkin aku sedang lupa. terimakasih jika ketika itu kamu akan memakluminya. jika itu berlebihan, maka jangan segan untuk menegur aku, karna sesungguhnya engkau sedang menyelamatkan aku.

Ini hanya pendapatku saja, kalian boleh setuju atau tidak. Seperti biasanya ketika aku mengungkapkan pendapatku, aku akan bilang: jangan di telen mentah-mentah. pikirin dulu, cerna baik-baik. gak semuanya yang aku ucapin itu bener dan baik buat kamu. karna biasanya, beda orang maka beda solusi.

terimakasih sudah membaca ^_^
Back to Top